Kisaran Gaji Pro Player ML di Indonesia
Dunia esports Indonesia kini berkembang pesat, terutama dengan hadirnya turnamen besar seperti Mobile Legends Professional League (MPL). Banyak pemain muda bermimpi menjadi pro player Mobile Legends (ML) karena dianggap menjanjikan dari segi karier dan pendapatan.
Namun, pertanyaan yang paling sering muncul adalah: sebenarnya berapa sih kisaran gaji pro player ML di Indonesia?
Gaji seorang pemain profesional tidak hanya berasal dari kontrak tim, tetapi juga dari bonus turnamen, endorsement, hingga streaming konten. Mari kita bahas secara lengkap bagaimana sistem penghasilan ini bekerja dan berapa kisaran pendapatan mereka setiap bulan.
1. Sumber Penghasilan Pro Player ML
Menjadi pro player ML berarti menjalani profesi yang lebih kompleks daripada sekadar bermain game. Pendapatan mereka berasal dari beberapa sumber utama berikut ini:
a. Gaji Pokok dari Tim
Setiap pemain yang tergabung dalam tim profesional seperti ONIC, RRQ, EVOS, BTR, atau Alter Ego akan menerima gaji bulanan tetap.
Besarnya gaji tergantung pada:
- Pengalaman dan reputasi pemain.
- Prestasi tim di turnamen.
- Lama kontrak dengan organisasi esports.
Biasanya, pemain inti (core player) dan kapten tim memiliki gaji yang lebih tinggi dibanding pemain cadangan.
b. Bonus Turnamen
Selain gaji tetap, pro player juga mendapatkan bonus berdasarkan performa di turnamen besar seperti MPL ID, MSC, M World Championship, dan ajang internasional lainnya.
Semakin tinggi posisi tim dalam turnamen, semakin besar pula bonus yang diterima. Tim yang menjuarai MPL, misalnya, bisa membawa pulang ratusan juta hingga miliaran rupiah — yang kemudian dibagi rata sesuai kesepakatan.
c. Sponsorship dan Endorsement
Pro player dengan popularitas tinggi sering bekerja sama dengan brand besar, terutama produk gaming seperti smartphone, headset, kursi gaming, atau energy drink.
Kerja sama ini bisa menghasilkan penghasilan tambahan yang nilainya cukup signifikan, terutama jika pro player tersebut memiliki basis penggemar besar di media sosial.
d. Streaming dan Konten Digital
Banyak pro player aktif membuat konten di YouTube, TikTok, dan platform streaming seperti Nimo TV.
Pendapatan dari iklan, gift, atau donasi penggemar juga menjadi salah satu sumber penghasilan utama.
Beberapa pemain bahkan bisa mendapatkan penghasilan pasif hingga puluhan juta rupiah per bulan hanya dari konten digital.
2. Kisaran Gaji Pro Player ML di Indonesia
Sekarang, mari kita bahas kisaran penghasilan yang biasanya diterima oleh pro player Mobile Legends di Indonesia berdasarkan level dan pengalaman.
a. Pemain Profesional Pemula
Pemain baru yang baru menandatangani kontrak dengan tim tier dua atau baru naik ke MPL biasanya menerima gaji sekitar Rp5 juta – Rp15 juta per bulan.
Mereka biasanya masih dalam tahap adaptasi dan belum memiliki reputasi besar.
b. Pemain Menengah (Tier 1 – MPL Reguler)
Untuk pemain yang sudah rutin tampil di MPL atau menjadi bagian dari tim besar, kisaran gajinya berada di Rp20 juta – Rp50 juta per bulan.
Pendapatan ini belum termasuk bonus kemenangan atau sponsor pribadi.
c. Bintang Besar dan Veteran
Pemain papan atas seperti Lemon (RRQ), Oura, R7, dan Kiboy (ONIC) dilaporkan bisa meraih gaji antara Rp70 juta hingga Rp150 juta per bulan, tergantung kontrak dan performa.
Jika ditambah bonus turnamen dan endorsement, total penghasilan mereka bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah per tahun.
d. Manajer dan Pelatih
Menariknya, pelatih dan manajer tim juga mendapatkan bayaran besar. Pelatih kepala tim papan atas bisa mendapat Rp30 juta – Rp100 juta per bulan, tergantung reputasi dan hasil yang dicapai tim.
3. Faktor yang Mempengaruhi Besaran Gaji
Gaji pro player ML sangat bervariasi karena dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Berikut beberapa hal utama yang menentukan besar kecilnya penghasilan mereka:
a. Reputasi dan Popularitas
Pemain dengan banyak penggemar tentu memiliki nilai komersial lebih tinggi. Popularitas mereka tidak hanya menaikkan daya tarik tim, tetapi juga membuka peluang endorsement.
b. Prestasi dan Kinerja
Tim yang sering juara atau menembus babak final turnamen besar biasanya memiliki sponsor lebih banyak, sehingga gaji pemain pun meningkat.
c. Lama Kontrak dan Loyalitas
Pemain yang telah lama bergabung dengan tim besar biasanya mendapat kenaikan gaji secara berkala. Loyalitas dan konsistensi performa menjadi pertimbangan penting bagi manajemen.
d. Ekosistem Tim Esports
Tim dengan dukungan finansial besar seperti RRQ, ONIC, dan EVOS memiliki kemampuan untuk menggaji pemain dengan angka lebih tinggi dibanding tim yang baru berkembang.
Selain itu, kehadiran sponsor global juga sangat memengaruhi struktur pendapatan dalam tim esports profesional.
4. Potensi Penghasilan Tambahan di Luar Tim
Selain gaji dari tim utama, banyak pro player ML yang memanfaatkan popularitasnya untuk menghasilkan pendapatan tambahan.
a. Menjadi Streamer atau Influencer Gaming
Beberapa pemain seperti Jess No Limit dan Oura berhasil membangun karier sukses setelah pensiun dari scene profesional.
Mereka memperoleh pendapatan dari iklan YouTube, sponsor, dan kolaborasi merek.
b. Menjadi Brand Ambassador
Pro player populer sering diangkat sebagai brand ambassador oleh tim esports atau produk teknologi ternama.
Tugasnya adalah mempromosikan brand di media sosial dan event, yang bisa menambah penghasilan puluhan juta rupiah per bulan.
c. Pelatih atau Analisis Esports
Setelah pensiun, banyak mantan pemain beralih menjadi pelatih atau analis, tetap berada di industri esports dengan gaji kompetitif.
Dengan kata lain, karier di dunia esports tidak berhenti hanya saat pensiun bermain, tetapi bisa terus berkembang di bidang lain yang terkait.
5. Prospek dan Tantangan Karier Pro Player
a. Prospek yang Cerah
Dengan meningkatnya popularitas MPL dan turnamen internasional, karier sebagai pro player kini diakui sebagai profesi resmi di dunia digital.
Bahkan, beberapa sekolah dan kampus mulai membuka program studi esports sebagai bagian dari kurikulum.
b. Tantangan yang Dihadapi
Namun, di sisi lain, profesi ini juga memiliki tantangan besar, seperti:
- Persaingan ketat antar pemain muda berbakat.
- Tekanan mental dan ekspektasi tinggi dari fans serta manajemen tim.
- Usia karier yang relatif singkat karena faktor performa dan fokus.
Oleh karena itu, penting bagi pro player untuk menjaga disiplin, pola hidup sehat, dan keseimbangan antara karier serta kehidupan pribadi.
Kesimpulan
Menjadi pro player Mobile Legends bukan hanya tentang bermain game, tetapi juga tentang profesionalisme, disiplin, dan kerja keras.
Dari sisi penghasilan, gaji pemain profesional di Indonesia sangat bervariasi — mulai dari Rp5 juta untuk pemula hingga lebih dari Rp100 juta per bulan bagi pemain papan atas. Ditambah dengan bonus, sponsor, dan penghasilan konten, total pendapatan bisa mencapai miliaran rupiah per tahun.
Namun, di balik glamornya dunia esports, tetap dibutuhkan dedikasi tinggi, kemampuan adaptasi, serta semangat untuk terus berkembang. Dengan kerja keras dan konsistensi, bukan tidak mungkin mimpi menjadi pro player sukses bisa menjadi kenyataan.
